KONSEP TEKNIK TENAGA LISTRIK
MATA KULIAH TEKNIK TENAGA LISTRIK
DOSEN PENGAMPU :
ADHI KUSMANTORO, ST, MT
OLEH : FAISAL AKBAR
NIM : 016 13 030
1. Pendahuluan
Dalam mempelajari dasar teknik tenaga listrik
pertama-pertama mengetahui dasarnya terlebih dahulu seperti :
A.
Teori Elektron
Dasar untuk mengerti
listrik adalah teori elektron. Teori ini menyatakan bahwa semua materi
mempunyai dimensi (ruang) dan berat, materi dalam bentuk unit yang tidak
mungkin dipisahkan lagi disebut atom. Dalam atom terdapat partikel yaitu,
proton, neutron, dan elektron. Proton dan neutron merupakan inti dari atom yang
disebut dengan Nuckleus. Sedangkan elektron bergerak spin sambil mengitari inti
dalam orbit tertentu. (Zein, Hermagantos, 1995)
Proton dan elektron bermuatan listrik dalam jumlah yang sangat kecil,
proton merupakan pembawa muatan positif dan elektron pembawa muatan negatif.
Dalam sebuah atom stabil, jumlah muatan proton sama dengan jumlah muatan
elektron. Sedangkan neutron tidak mempunyai muatan listrik
B.
Arus
Listrik
Elektron pada orbit
terluar satu atom tidak terikat kuat pada intinya, sehingga elektron ini mudah
terlepas dari orbitnya, yang disebut dengan elektron bebas dan pergerakannya
adalah acak.
.
Dalam
konduktor, elektron mengalir menabrak atom-atom yang tidak stabil, bila
kondiktor diberi energi (beda potensial). Aliran elektron bebas pada konduktor
tersebut dikenal dengan arus listrik.Secara umum telah dikenal arus listrik
yang tersiri dari arus searah dan arus bolak balik.
Arus
searah adalah besar arus listrik selalu bernilai positif atau negatif saja. Sedangkan
arus bolak balik, nilainya bergantian antara positif dan negatif dalam periode
tertentu, yang disebut dengan frekuensi.
2.
Pembangkit
Tenaga Listrik
Pengertian
Pembangkit Tenaga Listrik adalah salah satu bagian dari sistem
tenaga listrik, pada Pembangkit Tenaga Listrik terdapat peralatan
elektrikal, mekanikal, dan bangunan kerja. Terdapat juga komponen-komponen
utama pembangkitan yaitu generator, turbin yang berfungsi untuk mengkonversi
energi (potensi) mekanik menjadi energi (potensi) listrik.
bahwa listrik yang dihasilkan
dari pusat pembangkitan yang menggunakan energi potensi mekanik (air, uap,
panas bumi, nuklir, dll) untuk menggerakkan turbin yang porosnya
dikopel/digandeng dengan generator. dari generator yang berputar menghasilkan energi
listrik. Energi listrik yang dihasilkan disalurkan ke gardu induk melalui
jaringan transmisi, kemudian langsung di distribusikan ke konsumen melalui
jaringan distribusi
Bagian-bagian
Pembangkit Tenaga Listrik
A. Penggerak utama (prime mover)
- Mesin diesel
- Turbin (air, gas, uap)
- Beserta komponen dan perlengkapan lainnya (kondenser,
boiler, dll)
B. Komponen listrik
- Generator dan perlengkapannya
- Transformator
- Peralatan proteksi
- Saluran kabel, busbar, dll
C. Komponen sipil
- Bendungan, pipa pesat, prasarana dan sarana penunjang
(untuk PLTA)
- Prasarana dan sarana sipil (pondasi peralatan, jalan,
cable dutch, dll)
- Gedung kontrol
D. komponen mekanis
- Peralatan bantu, peralatan pendingin, peralatan proteksi,
dll
Jenis-jenis Pembangkit Tenaga Listrik
1. Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH)
2. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
3. Pembangkit Litrik Tenaga Uap (PLTU)
4. Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
5. Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
6. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
7. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
8. Pembangkit Litrik Tenaga Nuklir (PLTN)
3.
Generator DC
Generator
DC merupakan sebuah perangkat mesin listrik dimanis yang mengubah energi
mekanis menjadi energi listrik. Generator DC menghasilkan arus DC / arus
searah. Generator DC dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan dari
rangkaian belitan magnet atau penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker),
jenis generator DC yaitu:
1)
Generator penguat terpisah
2)
Generator shunt
3)
Generator kompon
1. Konstruksi
Generator DC
Pada
umumnya generator DC dibuat dengan menggunakan magnet permanent dengan 4-kutub
rotor, regulator tegangan digital, proteksi terhadap beban lebih, starter
eksitasi, penyearah, bearing dan rumah generator atau casis, serta bagian rotor.
2. Prinsip kerja Generator DC
Pembangkitan tegangan induksi
oleh sebuah generator diperoleh melalui dua cara:
Ø dengan
menggunakan cincin-seret, menghasilkan tegangan induksi bolak-balik.
Ø dengan
menggunakan komutator, menghasilkan tegangan DC.
4.
Motor
Listrik
Motor listrik termasuk kedalam kategori mesin listrik dinamis dan merupakan
sebuah perangkat elektromagnetik
yang mengubah energi listrik
menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk,
misalnya, memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor,
mengangkat bahan, dll di industri dan digunakan juga pada peralatan listrik rumah tangga
(seperti: mixer, bor listrik,kipas angin).
Motor listrik kadangkala disebut “kuda kerja”
nya industri, sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70%
beban listrik total di industri.
Mekanisme
kerja untuk seluruh jenis motor listrik
secara umum sama , yaitu:
1) Arus
listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya.
2) Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan
menjadi sebuah lingkaran/loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan
medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.
3) Pasangan
gaya menghasilkan tenaga putar/ torsi untuk memutar kumparan.
4) Motor-motor
memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga putaran yang
lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang
disebut kumparan medan.
Dalam memahami sebuah motor
listrik, penting untuk mengerti apa yang dimaksud dengan beban motor.
Beban mengacu kepada keluaran tenaga putar/torsi sesuai dengan kecepatan yang
diperlukan. Beban umumnya dapat dikategorikan kedalam tiga kelompok:
a)
Beban torsi konstan, adalah
beban dimana permintaan keluaran energinya bervariasi dengan kecepatan
operasinya, namun torsi nya tidak bervariasi. Contoh beban dengan torsi konstan
adalah conveyors, rotary kilns, dan pompa displacement konstan.
b)
Beban dengan torsi variabel, adalah
beban dengan torsi yang bervariasi dengan kecepatan operasi. Contoh beban
dengan torsi variabel adalah pompa sentrifugal dan fan (torsi bervariasi
sebagai kwadrat kecepatan).
c)
Beban dengan energi konstan, adalah
beban dengan permintaan torsi yang berubah dan berbanding terbalik dengan
kecepatan. Contoh untuk beban dengan daya konstan adalah peralatan-peralatan
mesin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar