Reaktansi listrik, Induksi listrik, Medan magnet dan Induksi magnet

Pada kesempatan kali ini saya akan share rangkuman materi tentang fisika yaitu tentang reaktansi listrik, induksi listrik, medan magnet, dan induksi magnet. Silahkan dibaca gan. Semoga bermanfaat.

Rangkuman materi fisika
1.      Reaktansi listrik
2.      Induksi listrik
3.      Medan magnet
4.      Induksi magnet


1.     Reaktansi listrik
Reaktansi adalah oposisi dari elemen sirkuit pada perubahan arus listrik atau tegangan, karena induktansi elemen atau kapasitansi. Bidang built-up listrik menolak perubahan tegangan pada elemennya, sementara medan magnet menolak perubahan ini. Gagasan reaktansi mirip dengan hambatan listrik, tetapi berbeda dalam beberapa hal.
Kapasitansi dan induktansi adalah sifat yang melekat pada elemen, seperti perlawanan. Efek reaktif tidak dimunculkan di bawah arus searah secara konstan, tetapi hanya bila kondisi dalam perubahan sirkuit. Dengan demikian, reaktansi berbeda dengan tingkat perubahan, dan konstanta hanya untuk sirkuit di bawah fr ekuensi AC adalah konstan. Dalam analisis vektor sirkuit listrik, resistensi adalah bagian nyata dari impedansi kompleks, sementara reaktansi adalah bagian imajiner. Reaktansi dan Resistensi dihitung dalam satuan SI unit yang sama yaitu ohm.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa :
R à Resistansi = inpedansi = reaktansi ( dalam ohm )
Sebuah resistor ideal memiliki nol reaktansi, sedangkan induktor ideal dan kapasitor seluruhnya terdiri dari reaktansi hal itu disebut reaktansi oposisi yang terdiri dari pergerakan bolakbalik yang dilakukan oleh induktor (kumparan) dan kapasitor dan diukur dalam ohm. Bersama dengan hambatan listrik menentukan impedansi total komponen atau sirkuit, sehingga reaktansi (X) adalah bagian imajiner dari impedansi (Z) dan resistor (R) adalah bagian nyata, menurut persamaan:

Z = R + jx

Ketika Arus bolak balik mengalir melalui salah satu dari dua unsur dengan reaktor energi bergantian disimpan dan dilepaskan dalam bentuk medan magnet, dalam kasus kumparan, atau medan listrik, dalam kasus kapasitor. Menghasilkan lag antara bentuk gelombang arus dan gelombang tegangan. Kesenjangan ini dapat menurunkan daya yang dikirim ke beban resistif terhubung setelah reaktor tanpa mengkonsumsi energi.
2.     Induksi listrik

Induksi listrik, adalah lompatan listrik dari gulungan Primer ke gulungan Sekunder lewat medan magnet. Gulungan Primer dengan gulungan Sekunder tidak ada hubungan sama sekali dan karena Induksi inilah timbul Arus ( I ), arus ini tergantung dari besarnya kawat tembaga yang dipakai dan tegangan listrik tergantung dari banyaknya gulungan kawat tembaga ( V ). Kawat tembaga yang dipakai ada lapisan tipis sekali un tuk mencegah supaya tiap gulungan tidak konslet.
Pengaplikasian induksi listrik bias dilihat pada pembuatan trafo, dengan memperhitungkan gulungan primer dan sekunder. Hal ini tergantug dari berapa luas teras besi yang diperlukan.
Trafo ada dua macam yaitu :
1.    Trafo Step Up, untuk menaikkan tegangan.
2.    Trafo Step Down, untuk menurunkan tegangan. Trafo macam ini banyak kita jumpai. Trafo Adaptor pada peralatan Elektronika misalnya trafo untuk mengisi baterai HP, Pada peralatan komputer. Pada peralatan Power amplifier dan masih banyak lagi
Reaksi Induksi :
Jika arus searah DC dialirkan ke dalam kumparan dan dipasang indikator lampu maka lampu akan menyala terang, pengisian medan magnet positif +
Jika arus bolak-balik AC dialirkan kesebuah kumparan dan dipasang indikator lampu maka lampu akan menjadi menyala redup hal ini karena kumparan melawan arus yang mengalir, pengisian medan Magnet positif + dan negatif -
Induktansi :
XL = 2 π.fl = Ω



XL = Induktansi
2 π = Radian 3600
F = Frekuensi listrik 50 Hz - 60 Hz












3.   Medan magnet


Medan magnet adalah daerah atau ruang di sekitar magnet dimana magnet lain atau benda lain yang mudah dipengaruhi magnet akan mengalami gaya magnetik jika diletakkan dalam ruang tersebut
Magnet memiliki dua buah kutub magnet yaitu kutub utara dan kutub selatan magnet.
Medan magnet yang ditunjukkan oleh serbuk besi.
Jenis-jenis magnet berdasarkan bentuknya:
1. Magnet Batang
2. Magnet jarum
3.  Magnet Tabung
4. Magnet Tapal Kuda
Medan Magnetik di Sekitar Kawat Berarus Listrik
Kita telah mempelajari bahwa di sekitar kawat berarus listrik terdapat medan magnetik. Hans Christian Oersted pada tahun 1820 dalam percobaannya, ia menggunakan sebuah kompas jarum untuk menunjukkan bahwa ketika arus listrik mengalir pada seutas kawat, jarum kompas yang diletakkan pada daerah medan magnetik yang dihasilkan oleh kawat berarus menyebabkan jarum kompas menyimpang dari arah utara-selatan.





Berikut ini adalah Arah garis gaya medan magnet saat berinteraksi dengan magnet lainnya

Sifat Bahan Magnetik
Magnet hanya menarik bahan yang mempunyai kandungan partikel besi. Ada 3 jenis sifat bahan logam dilihat dari sifat kemagnetannya :
a)      Feromagnetik        : adalah bahan Bahan ferromagnetic merupakan bahan yang dapat ditarik magnet dengan kuat. Bahan feromagnetik contohnya besi, baja, nikel, dan kobalt. Selain dapat ditarik magnet dengan kuat, bahan feromagnetik dapat dibuat menjadi magnet.
b)      Paramagnetik        : Bahan paramagnetik adalah bahan yang dapat ditarik oleh magnet, tetapi tarikannya sangat lemah. Bahan yang tergolong paramagnetik adalah aluminium, tembaga, kaca, dan kayu.
c)      Diamagnetik          : Bahan diamagnetik adalah bahan yang apabila didekatkan dengan magnet, maka magnet akan menolaknya (menjauhinya). Logam mineral yang tergolong bahan diamagnetik di antaranya emas dan timah hitam.


4.   Induksi magnet
Induksi magnet merupakan proses pembuatan magnet dengan cara menempelkan atau mendekatkan logam yang mengandung partikel besi pada magnet yang ada.








               Terimakasih gan mau mampir di blog sederhana ini, semoga tulisan diatas dapat bermanfaat. Materi diatas juga bersumber dari berbagai blog yang sudah saya ringkas. Mohon maaf bila ada kesalahan. Kritik dan saran silahkan anda layangkan pada komentar dibawah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar